Speaker: Fatimah Ilona Asa, S.T., M.Sc.
Summarized by: Dyah Retno Palupi
Title: Meraih S2 di Swedia dengan Beasiswa
Ka Asa merupakan alumnus UAI khususnya jurusan Informatika (yang saat itu masih menjadi Teknik) pada angkatan 2011. Ia melanjutkan gelar Master nya di Uppsala Universitet, Swedia yang lagi - lagi terjun di dunia Information Technology. Tidak banyak materi yang disampaikan oleh Ka Asa seperti para pembicara sebelumnya, di sini ia lebih menekankan bagaimana pengalaman ia di sana serta tips n trick tahapan mendapatkan beasiswa. Apa aja sih yang ia lakukan disana?
1. Study
Awalnya ia ke sana karena mengikuti teman yang ingin summer course. Kebiasaan ia dan teman - teman ialah mengunjungi museum ke museum. Hal yang paling luar biasa adalah bahwa ia pernah internship di Spotify! Yang dimana ternyata platform musik yang sedang happening tersebut berkantor pusat di Stockholm, Swedia.
2. Fun
Kebiasaan untuk bersenang di sana antara lain ia pernah memetik jamur, belajar memanah serta ice skiing. Untuk makanan gak usah kuatir, banyak makanan yang layak untuk orang Indonesia kok khususnya para muslim. Disana banyak pedagang timur tengah serta belanjaan yang berlabel halal. Di sana juga lebih dominan orang bersepeda dibandingkan naik transportasi. Yang bikin sedih hanya di sana gak ada makanan pedas. Tapi... ternyata katanya, ekspektasi serta realita kehidupan di Eropa itu sangat berbeda jauh loh, malah ia sampai mengutip 'it's life not vaction'.
3. Sweden's value
Sweden's value merupakan value yang harus bisa dipahami, dibuat ke dalam profil. Diantaranya adalah:
Sekarang bahas tips n trick dari Ka Asa ya untuk mengikuti beasiswa:
-Harus berfikir tapi jangan overthinking. hal seperti itu wajar tapi jangan berkelanjutan, harus punya break. karena overthink mengakibatkan kita kesulitan untuk 'menuangkan' apa yang ingin disampaikan ke pihak beasiswa, bisa terlalu kompleks atau malah terlalu simple.
-Bikin resumé tidak hanya sekali atau dua kali lalu selesai, tapi harus bertahap.
-Program Master akan menjadi worth it. Kenapa harus abroad? Karena kita jadi dapat lihat ke banyak perspektif. Kalau di luar negeri kita jadi bisa jadi ambassador Indonesia, apa yang kita lakukan itu adalah 'Indonesia'.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar