Once You Visit My Blog You'll Have Another Visit

Minggu, 29 Maret 2020

mk kapita selekta | 27 Maret 2020

Speaker: Fatimah Ilona Asa, S.T., M.Sc.
Summarized by: Dyah Retno Palupi

Title: Meraih S2 di Swedia dengan Beasiswa

Ka Asa merupakan alumnus UAI khususnya jurusan Informatika (yang saat itu masih menjadi Teknik) pada angkatan 2011. Ia melanjutkan gelar Master nya di Uppsala Universitet, Swedia yang lagi - lagi terjun di dunia Information Technology. Tidak banyak materi yang disampaikan oleh Ka Asa seperti para pembicara sebelumnya, di sini ia lebih menekankan bagaimana pengalaman ia di sana serta tips n trick tahapan mendapatkan beasiswa. Apa aja sih yang ia lakukan disana?

1. Study
Awalnya ia ke sana karena mengikuti teman yang ingin summer course. Kebiasaan ia dan teman - teman ialah mengunjungi museum ke museum. Hal yang paling luar biasa adalah bahwa ia pernah internship di Spotify! Yang dimana ternyata platform musik yang sedang happening tersebut berkantor pusat di Stockholm, Swedia.

2. Fun
Kebiasaan untuk bersenang di sana antara lain ia pernah memetik jamur, belajar memanah serta ice skiing. Untuk makanan gak usah kuatir, banyak makanan yang layak untuk orang Indonesia kok khususnya para muslim. Disana banyak pedagang timur tengah serta belanjaan yang berlabel halal. Di sana juga lebih dominan orang bersepeda dibandingkan naik transportasi. Yang bikin sedih hanya di sana gak ada makanan pedas. Tapi... ternyata katanya, ekspektasi serta realita kehidupan di Eropa itu sangat berbeda jauh loh, malah ia sampai mengutip 'it's life not vaction'.

3. Sweden's value
Sweden's value merupakan value yang harus bisa dipahami, dibuat ke dalam profil. Diantaranya adalah:




Sekarang bahas tips n trick dari Ka Asa ya untuk mengikuti beasiswa:

-Harus berfikir tapi jangan overthinking. hal seperti itu wajar tapi jangan berkelanjutan, harus punya break. karena overthink mengakibatkan kita kesulitan untuk 'menuangkan' apa yang ingin disampaikan ke pihak beasiswa, bisa terlalu kompleks atau malah terlalu simple.
-Bikin resumé tidak hanya sekali atau dua kali lalu selesai, tapi harus bertahap.
-Program Master akan menjadi worth it. Kenapa harus abroad? Karena kita jadi dapat lihat ke banyak perspektif. Kalau di luar negeri kita jadi bisa jadi ambassador Indonesia, apa yang kita lakukan itu adalah 'Indonesia'.



Rabu, 25 Maret 2020

mk kapita selekta | 25 Maret 2020

  1. 5W+1H terkait LinkedIn dan pemanfaatannya
  2. Summary dari referensi yang sudah dibaca
  3. Cantumkan link profil Linkedin

WHAT
Apa sih LinkedIn itu?
LinkedIn adalah jejaring sosial yang mempunyai konsep unik, di mana sebagian besar penggunanya adalah profesional yang memiliki latar belakang bisnis. Layaknya sebuah identitas, LinkedIn kerap dijadikan media untuk memperkenalkan diri atau bisnis ke calon kolega atau perusahaan dengan tujuan yang beragam (dailysocial.id, 2013).

HOW
Bagaimana cara mengoptimalkan profil LinkedIn?
  • buat profil yang lengkap dan menarik: gunakan foto profil yang proper, dalam artian muka kita terlihat jelas dan gambar tidak kabur. role yang kita punya saat ini tidak cukup untuk menarik perusahaan, setidaknya kita harus menampilkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, karena perusahaan perlu melihat pencapaian apa saja sih yang pernah kita lakukan?
  • bangun relasi yang baik: dekatkan diri dengan orang-orang yang sepassion dengan kita yang lebih hebat.
  • membuat konten yang bagus di LinkedIn: konten yang dimaksud adalah kita membuat sebuah 'sebaran' yang dapat menarik perhatian koneksi kita. contohnya adalah menceritakan pengalaman kita, membuat pertanyaan (khusus strategi ini memiliki trik sendiri, karena dengan kita mengusung sebuah tanya, akan memancing koneksi untuk melihat detil tentang diri kita) dan yang terakhir adalah menawarkan bantuan. kita dapat menawarkan bantuan dari link yang kita punya kepada relasi, sehingga pada project setelahnya hubungan dengan koneksi dapat terjalin baik dan barangkali bisa dilakukan berulang kali.
  • bergabung dalam sebuah LinkedIn Groups 

WHY
Kenapa harus LinkedIn?
Karena dengan menggunakan LinkedIn, kita para pekerja maupun perusahaan dapat meminimalisir waktu untuk merekrut ataupun direkrut tanpa harus mendatangi secara fisik lokasi yang ingin dituju. Sehingga dengan berbagai kemudahan dari penggunaan platform ini akan menghasilkan banyak keuntungan seperti:
  • mencari karyawan/pekerja
  • memanfaatkan teknik penjualan maupun marketing demi kelangsungan bisnis sendiri/korporat
  • membuat iklan
  • membuat 'focus group'
  • membangun relasi sebelum berpindah ke suatu tempat

WHEN
Kapan kita dapat melakukan 'Do's' and 'Don'ts' di LinkedIn?
Do's
  • do keep your profile complete and current
  • do your homework
  • do give LinkedIn messages equal importance
  • do be proactive about making new connections
  • do cross-promote
  • do add value to the process
Dont's
  • don't use canned invitations
  • don't expect everyone to network like you do
  • don't spam
  • don't confuse quantity with quality 

WHERE
Dimana kita dapat mengakses LinkedIn?
Pada personal device seperti smartphone dan website.

WHO 
Siapa yang dapat mengakses LinkedIn?
Siapa saja. Diutamakan bagi kalangan 16 tahun ke atas yang sekiranya sudah dituntut (oleh kehidupan :p) untuk mencari kerja dan mencari nafkah, setidaknya untuk diri sendiri.

SUMMARY
Kita dapat menggunakan LinkedIn sebagai platform untuk 'menjual' jasa apa yang kita miliki. Terlepas dari fungsi utamanya, LinkedIn juga dapat digunakan untuk melamar kerja bahkan mengerjakan task. Kunci utama dalam mengelola LinkedIn adalah identitas diri. Kita harus menggunakan strategi clickbait agar dapat menarik perhatian sang recruiter, meski clickbait namun tetap harus jujur yaaa.

LINK LINKEDIN: 

Selasa, 17 Maret 2020

mk kapita selekta | 13 Maret 2020

Speaker: Deska Setiawan Yusra
Summarized by: Dyah Retno Palupi

Title: Konsep Dasar UI/UX

Pengertian
UI/UX merupakan pekerjaan yang pertimbangannya diutamakan karena berkaitan dengan produk yang akan dibuat. Pengertian UX sendiri ialah, sebuah pengalaman seseorang dalam menggunakan atau berinteraksi dengan sebuah produk ataupun jasa. UX sendiri dibuat dengan mengedepankan metode logic, berfokus pada arsitektur, konten dan elemen dari sebuah informasi. Sedangkan UI, merupakan bagian visual dari sebuah produk aplikasi digital yang menyangkut bagaimana sebuah informasi dapat ditampilkan. UI berfokus pada bagian kreatif visual dan bagaimana cara menampilkan sebuah informasi yang ada. Jika digabungkan keduanya, UI/UX merupakan sebuah proses membuat desain visual dari sebuah produk yang dapat memberikan sebuah pengalaman pada penggunanya.

Cara Desain UI/UX
Harus diawali oleh UX. Secara garis besar sumbernya berasal dari research tentang user. Misalnya seorang client ingin dibuatkan rumah, kita tanya dulu mau rumah yang seperti apa, kebutuhannya apa saja. Selanjutnya dibikin wireframes yang kemudian diolah menjadi UI. Wireframes sendiri merupakan kerangka dasar dari sebuah produk digital yang menampilkan arsitektur dan elemen-elemen informasi berdasarkan konsep yang ada. Manfaat dari menggunakan wireframes yaitu semua tahap dari awall sampai akhir jelas. Ketika proses pembuatan wireframes kita tidak perlu memikirkan dari sisi UI, yang mana akan mengehemat waktu step-by-step. Dapat berfokus pada struktur fungsi dan tujuan awal.

Dasar Visual Desain UI/UX
- wireframes
- mockup 

Fundamental UI/UX
  1. Layout: dimana kita menataletakkan komponen yang ada pada desain, mudah ditebak, teratur; dalam artian konten sesuai, enak dilihat, mudah dinavigasi, lalu konsisten; jangan sampai posisi button berbeda-beda, page 1 di atas, page 2 di bawah. 
  2. Color: harus tau penempatan warna yang tepat. Warna juga merepresentasikan sebuah brand. Dari segi pewarnaan ini juga dapat mendekatkan dengan nilai psikologis, misal warna merah merupakan warning dan hijau merupakan success.
  3. Icon: akses yang tidak menggunakan kata-kata. Bagaimana caranya membuat user secara tidak langsung sudah mengerti fungsi icon tersebut apa dengan hanya sekadar dari melihat gambarnya saja. Contohnya icon keranjang pada online shop.
  4. Font/typography: dapat menentukan font mana yang harus lebih ditonjolkan. Contohnya font pada caption instagram lebih tipis, sedangkan font likesnya lebih tebal.
"Design is not just what it looks like and feels like. Design is how it works." -Steve Jobs

QNA
  1. Untuk newbie, platform yang digunakan pakai apa? Pulpen dan kertas. Karena pakai tools apapun kalau gak tau basicnya gak akan berguna. Belajar peletakkan dulu. Semua ada prosesnya jadi gak bisa instan, perlu development, mindset dan skills.
  2. Hubungan product manager dengan UI/UX? Product manager merupakan orang yang mencakup semuanya, dari sisi UI, engineer dan bisnis.
  3. UI/UX termasuk ke dalam tim front-end, back-end atau QA? Bukan semuanya. Karena selalu dimulai dari UI/UX. Dari sisi UI/UX ketika sudah firm dilempar ke engineer baru ke QA. QA merupakan orang yang memastikan tes produknya sesuai dengan plan PM. Terlepas dari itu semua, UI/UX lebih sering berinteraksi dengan front-end untuk developnya.
  4. Prioritaskan UI atau UX dulu? Sudah pasti UX. UI sebagus apapun kalau UXnya buruk gak akan terpakai. Tanamkan mindset: sering ngobrol sama orang untuk research; seperti apa yang disuka.

Kamis, 12 Maret 2020

mk kapita selekta 06 Maret 2020

Speaker: Prasetyo Andy Wicaksono, S.T, M.T.
Summarized by: Dyah Retno Palupi

Title: Pengenalan "Product Management"

What is product management?
"a job to discover a product that is valuable, usable and feasible." —Marty Cagan, Author of Inspired.

valuable: memiliki nilai tambah. karena jika suatu produk tidak memiliki nilai tambah, produk tersebut tidak perlu digunakan lagi.

usable: mudah digunakan.
feasible: seberapa make sense suatu produk untuk dikembangkan.

Product yang dimaksud dalam pekerjaan ini tidak jelas bentuknya, atau dengan kata lain, abstrak. Produk bisa berupa user interface, fungsionalitas, dll. Contohnya pada e-commerce, fungsionalitas fitur-fitur pada aplikasi biasanya di scoop sebagai produk. Misal, produk yang dimanage adalah fitur SEARCH. Maka tugas timnya ialah, bagaimana caranya ketika user mengetik suatu produk outputnya adalah satu halaman list of products yang berkaitan. Dengan tambahan gambar, nama produk, harga, feedback rate atau dll di setiap produknya. Ketika memasuki tombol lain, misalnya CHECKOUT, product management tersebut sudah memasuki ranah tim lain yang mengerjakannya.

Dari gambar di atas, dapat dijelaskan bahwa menjadi seorang PM perlu kemampuan untuk bisa bekerja dengan orang. Kelebihan menjadi PM antara lain: mengetahui banyak hal, bertemu banyak orang serta dapat bekerjasama dengan beragam stakeholder. Tidak ada kekurangan dari semua profesi, melainkan challenge yang dihadapi beragam. Untuk menjadi seorang PM kira-kira rintangan yang akan dihadapi seperti: ketika terjadi kesalahan pada produk, semua pihak mendatangi PM karena merupakan resikonya yang bekerja dengan banyak pihak. Dari penjelasan ini dapat ditarik kesimpula bahwa menjadi PM merupakan pekerjaan generalized, yaitu orang yang tidak memiliki specific interest pada suatu bidang.

WE NEED TO LOVE PROBLEMS
- understand your users
- understand your products
- understand your business

Apa maksud dari poin di atas?
Kita umpamakan pada tukang nasi goreng. Tidak mungkin penjual membuat nasi goreng pedas dengan topping seafood kepada customer yang tidak suka pedas dan alergi udang. Kita perlu paham bikin product untuk siapa, masalah customer dan expected customer terhadap kita.

"LOOK FOR NEEDS, NOT ANSWERS.".

HAVE A GREAT PRODUCT SENSE
  1. empathy
  2. domain knowledge
  3. crativity
  4. strategic thinking
  5. communication skills
  6. some technical skills
  7. business sense
  8. collaboration
WHAT HAVE BEEN I LEARNING AS PRODUCT MANAGER?
  1. customer obsessed
  2. focus on outcome, not output
  3. think end-to-end
HOW TO DEVELOP? 
  • know the development cycle.
  • agile: dalam satu sprint apa yang bisa dideliver.
HOW TO COME UP WITH THE VALIDATED IDEA?
- using Double Diamond Principal (diverging and converging)
  • doing the right things: mencari tahu apa hal yang paling tepat untuk kita lakukan.
  • doing the things right: bagaimana cara melakukannya agar berhasil. 
- define and build your MVP (minimum valuable product)
  • membuat produck dengan fitur paling minimum untuk melakukan validated learning dan pada akhirnya dapat dikembangkan lebih lanjut, atau
  •  tetap pada versi awal produk tapi dapat menjawab persoalan yang ada.
MEASURE WHAT MATTERS
all we need is data.

HIGH LEVEL AND LOW LEVEL
bagaimana akhirnya kita dapat menyimpulkan orang menyukai produk yang kita buat.

WHAT IF S**** HAPPEN?
  1. implement unit test.
  2. code review.
  3. questions and answers.
  4. automation testing.
  5. canary: jika sudah dalam tahapan menuju deployment, ditest terlebih dahulu oleh internal environment.
  6. sanity check.
  7. performance test.
  8. security test. 
  9. "done is better than perfect".
 HOW TO ADAPT WITH NEW TECHNOLOGY?
  • early adopter vs maintainability
  • impact vs effort
HOW TO WORK WITH LOTS OF STAKEHOLDER?
manage expectations.
menjadi PM harus "ask more why. always try to ask better questions".

QNA
  1. mau develop sebuah produk kemudian implementasi, tapi masalahnya selalu di internal. ex: kurang orang. siapa yang harus dikorbankan?  
pada akhirnya perlu memaksimalkan limitasi yang kita punya. objek untuk siapa dan apa yang mau kita capai? kalau tidak tercapai langsung reconcern "sepertinya gacukup, bisa ga bagi-bagi". sering yang membuat masalah adalah karena kita memberikan leader no choice. kita kasih masalah ga mateng (bahkan mentah) ex: kurang orang. respon: "terus gimana?".

sebelum datang dengan masalah siapkan dulu amunisinya.
- PM yang baik: tahu masalah dimana.
- PM yang lebih baik: tahu masalah dimana dan bagaimana cara menyelesaikannya.
- PM yang paling baik: dari sebelum ada masqlah sudah prevent.

2. kalau freshgraduate ingin menjadi PM dan belum ada pengalaman harus bagimana?
perlu bisa membuktikan kalau ia memang empathy, naluri jalan, kalau punya masalah ga langsung jump into solution tapi bisa break down dulu. (balik lagi ke poin HAVE A GREAT PRODUCT SENSE)



Rabu, 04 Maret 2020

mata kuliah kapita selekta | 28 Februari 2020

Speaker: Muhammad Hafizh Zulfikar, S.Kom, M.BA.
Summarized by: Dyah Retno Palupi

Title: Ekonomi Kreatif dan Entrepreneurship

Ekonomi kreatif adalah nilai tambah yang diberikan kepada produk atau services oleh setiap brand. Mengapa disebut dengan nilai tambah? Karena hal tersebut berkaitan dengan idea (novel imaginative = yang ada di otak kita tak terbatas).

Lalu bagaimana idea menjadi value yang sangat penting pada produk kreatif? Karena memang ujung dari setiap pembuatan produk adalah earned money.

Dari pengerjaan ekonomi kreatif kita dapat memperbaiki ekonomi negara, termasuk Indonesia yang sedang merumuskan ke PBB sejak 1 periode lalu.

Saat ingin membangun sebuah perusahaan, harus lihat apakah seorang newbie mudah memasukkan market tersebut atau tidak? Terlampir beberapa poin yang perlu dipertimbangkan perwujudannya saat membangun sebuah perusahaan:
  1. LOW BARRIER TO ENTRY
  2. FLEXIBLE
  3. LOW COST: tidak dipungkiri akan selalu bersinggungan dengan perkembangan teknologi. Perkembangan teknologi dibutuhkan untuk inovasi baru, yang dimana akan banyak pesaing. Untuk bertahan melampauinya dapat menggunakan strategi low cost ini.
  4. ENVIROMENTALLY FRIENDLY: agar mengurangi dampak pencemaran lingkungan.
  5. IDEA VALUE: ide menambahkan sebuah value sendiri. Sebagai contoh: beras rojo lele, kemudian seseorang membuat beras dengan packaging lebih kecil (easy carrier) yang dapat dijual dengan harga 2x lipat dari harga pasaran.
Hal lain dari ekonomi kreatif ialah memiliki 16 subsektor. Di Indonesia sendiri telah memenuhi 3 diantaranya yaitu, kuliner, fashion dan kriya. Mengapa? Karena Indonesia negara yang peeenuh dengan culture!

Beberapa value dari ekonomi kreatif:
  1. Creation
  2. Production
  3. Distribution
  4. Consumption
  5. Conservation
INDUSTRY 4.0 

untuk apa? Untuk menunjang usaha kreatif. Ada banyak entiti yang dapat memenuhi pengerjaan industry 4.0:
  • autonomous robots
  • simulation
  • system integration
  • IoT
  • cybersecurity
  • cloud computing
  • addictive manifacturing
  • AR
  • big data
Saingan industry 4.0 telah nampak di Indonesia, pada sektor apa kira-kira? Ya, transportasi.
GOJEK, gojek telah menggunakan beberapa dari entiti di atas. Salah satunya big data. Ia menggunakan big data untuk menentukan behavior dari user, seperti berapa km per-hari, makanan favorit, belanjaan paling sering dibeli, dll.

PROBLEM SOLVING
Pemerintah ingin menggenjot anak muda sekarang untuk menjadi pengusaha. Namun, di Indonesia belum dapat mencapai 2% dari pengusaha yang ada di dunia. Negara tetangga sudah mencapai > 2%  (Malaysia).

How to starting business through Ekraf?
Membuat solusi dari problem yang sudah ada.
Ex: Nadiem Makarim menemukan solusi Gojek (meskipun sudah ada Uber). At least, it is way more fast and cheap.

Ex 2: Kaos gitu-gitu aja, brand gitu-gitu aja. Kaos mahal pun karena menggunakan kualitas yang mahal pula. Gimana caranya produksi murah tapi penjualan mahal? Dari company fashion, penetrasi pada brandingnya. Brand Supreme pinter memilih brand ambassador mereka (artis yang familiar). Dengan adanya branding tepat ide cemerlang, walaupun hanya kaos bertuliskan 1 kata pun orang bangga memakainya. Orang jaman sekarang pengin pengakuan actualization.

How to build startup?
  1. "Saya ga punya budget.". Ada beberapa poin untuk memecahkan permasalahan ini:
  •  Cari angel investor. Caranya gimana? Tunjukin idenya secara visible.
  • Peer-to-peer landing: platform digital yang menyediakan akses kepada investor untuk mendanai ide bisnis atau merealisasikannya.
  • Venture Capital: presenting ke VC, kontak mereka, nanti ide akan diinkubasi, diajarkan bagaimana membangun startup. Jika deal, mereka akan 'bakar' uang mereka dan inves ke kalian. 
2. Pikirkan value yang akan di offer ke market. Lihat dari segi customer.
3. Adanya ilmu memberikan akses yang cepat untuk memecahkan masalah di kemudian hari. Bikin peta model canvas. Gunanya untuk big picture kepada CEO untuk melakukan strategi ke depan.
4. Memerlukan data jualan. Ex: kalau jualan baju, ya harus punya data bajunya.
5. Menjadikan diri adalah sebuah brand (personal brand). Karena kita lulus kuliah juga tugas awalnya menjual jasa apa yang bisa kita lakukan. Ex: Bu Susi Pudjiastuti, branding dirinya soal laut, ikan dan afiliasi.

Dampak Ekraf pada lingkungan?
  • providing jobs
  • encourage member of community to be sufficient
  • business move forward 

QNA
  1. kalo punya ide suka bingung gimana menyalurkannya? setiap punya ide dicatet, sering diskusi dengan teman yang 'benar' (sesuai passion), banyakin link.
  2. cara meyakinkan investor? koneksiin ide dan investor-nya.
  3. trik meyakinkan investor? misalkan sudah se-visi, membangun chemistry dan lobying itu penting (ada ilmu psikologisnya). dimulai dari self-branding (misalkan saya seorang entrepreneur, pernah ikut seminar, dll).
  4. ditengah-tengah bisnisnya stuck: analisis SWOT. biasanya karena sebuah perusahaannya didirkan bersama-sama. ada cacatnya apa engga? itu gunanya menggunakan value canvas dan ilmu. kenapa pesaing lebih rame? kalau dari produk tidak bermasalah, mungkin manajemen penjualan dan strateginya kurang update (internet marketing, iklan, door-to-door). jangan terlena dengan kenyamanan. pikirkan ROI (return on investment) secara matang. harus berani take a risk.
  5. standar investor? biasanya mereka ga mau ambil pusing, menilai sebatas apakah idenya visible untuk diinvestasikan atau tidak. Ada 2 faktor: data dan psikologis.